Cara Unik untuk Berhenti Merokok

Rabu, 27 Mei 2015 - 09:34 WIB
Cara Unik untuk Berhenti...
Cara Unik untuk Berhenti Merokok
A A A
Beberapa orang mungkin telah kewalahan meminta keluarga atau sahabat mereka untuk berhenti merokok. Rasanya para perokok tersebut tahu dan mengerti tentang bahaya merokok bagi kesehatan mereka. Alih-alih peraturan yang diberlakukan pemerintah setempat dapat membuat jera, usia perokok muda justru semakin banyak dan tak jarang wanita juga melakukannya.

Ungkapan merokok hanya membuang-buang uang pun rasanya diabaikan begitu saja alias tidak ampuh. Pada dasarnya, setiap orang tidak ingin kehilangan kesempatan untuk mendapatkan uang. Dasar pemikiran ini yang dilakukan untuk menghentikan para perokok untuk merokok.

Seperti yang dilansir dari situs Time beberapa waktu lalu, cara terbaik agar orangorang berhenti merokok adalah dengan menyuap mereka. Penelitian yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine ini memberikan hadiah atau penghargaan berupa uang bagi perokok yang mau berhenti merokok dan memberikan denda jika mereka gagal.

Cara pertaruhan ini dinilai lebih efektif. Dengan membandingkan lima teknik berhenti merokok yang berbeda di antara lebih dari 2.000 karyawan CVS Caremark, hasil penelitian ini jauh lebih efektif dalam memerangi rokok. Teknik dilakukan dengan meminta setoran tunai di muka yang akan diambil jika peserta tidak berhasil berhenti merokok.

Teknik ini jauh lebih efektif daripada mereka yang hanya menawarkan penghargaan berupa uang tunai. “Orang yang telah melalukan pembelian terutang atau leveraged ini biasanya enggan untuk kehilangan uang mereka,” kata pemimpin penulis Dr Scott Halpern dari Perelman School of Medicine di University of Pennsylvania. Banyak orang bersedia untuk terlibat dalam program berbasis imbalan sederhana daripada meletakkan uang di muka.

Namun, menurut Halpern, program deposito seperti dua kali lebih efektif sebagai program imbalan yang lebih populer dan lima kali lebih efektif daripada memberikan alat bantu antirokok secara gratis, seperti terapi pengganti nikotin.

Penelitian ini juga menemukan, program yang dilakukan secara berkelompok lebih efektif daripada yang berbasis individu. “Caranya sekarang adalah deng memperbaiki program deposito yang telah ada sehingga mereka akan lebih populer tanpa harus kehilangan banyak uang. Jika ada, paling tidak menjamin efektivitas teknik ini,” kata Halpern kepada Reuters Health.

Larissa huda
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0800 seconds (0.1#10.140)